Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Kebakaran Lahan kosong di Kelurahan Way Laga atau lebih tepatnya berlokasi di Jalan Wala Abadi, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung terjadi di beberapa spot dan luasnya tidak sampai 2 hektar. 

"Iya, jadi kebakaran yang terjadi pada tanggal 1 September 2023 itu, tidak sampai 2 hektar dan itu spot-spot juga yang terbakar," ungkap Kepala Pengawas Lahan, Eka saat diwawancarai Minggu, 3 September 2023. 

BACA JUGA: Calon DPD RI Benny Uzer Berpesan Kepada Mahasiswa Bangun Pola Pikir Kepempimpinan yang Bersumber Pada Nilai Pancasila 

Lebih lanjut ia menuturkan, pasca kejadian itu pihaknya telah mengantisipasi dengan melakukan pembersihan ilalang menggunakan alat berat. 

"Kami melakukan pembersihan keseluruhan lahan yang ada menggunakan alat berat, supaya di kemudian hari tidak terjadi lagi," jelasnya. 

Selain itu, Eka pun mengimbau masyarakat sekitar Way Laga Bizpark agar tidak melakukan bakar sampah. Pasalnya, dengan keadaan cuaca seperti saat ini bakar sampah dikhawatirkan bisa memicu terjadinya kebakaran. 

"Kami mohon kepada masyarakat sekitar agar tidak membakar sampah, karena kita melihat sendiri cuaca seperti ini," pungkasnya. 

Perlu diketahui, sebelumnya lahan kosong tersebut terbakar pada pada Jumat, 1 September 2023. 

Komandan Pleton (Danton) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Riswanto menyampaikan, dalam kejadian itu sebanyak 25 personil diterjunkan beserta 7 unit mobil pemadam kebakaran. 

"Itu lahan kosong alang-alang, luas yang terbakar kurang lebih 2 hektar, untuk penyebabnya masih lidik," ujarnya. 

"Dengan menghabiskan sebanyak 11 tangki air, kami menerima laporan pukul 14.10 wib dan api berhasil dipadamkan pada pukul 20.35 wib," ucapnya.

Adapun 7 unit Damkar yang dikerahkan diantaranya 1 unit mobil karba pos siaga Kec. Sukabumi, 1 unit mobil karba pos siaga Kec. Tanjung Karang Timur (TKT), 1 unit mobil supply pos siaga Kec. Kedamaian, 1 unit mobil supply pos siaga Kec. Sukarame.

"Lalu, 1 unit mobil supply pos siaga Kec. Langkapura, 1 unit mobil badak 06 Mako Tendean, dan 1 unit mobil Bukit Asam 020 Mako Tendean," bebernya.

Riswanto menambahkan, proses pemadaman membutuhkan waktu yang lama dikarenakan faktor cuaca dan angin kencang.

"Karena kondisi angin yang relatif kencang sehingga api merambat ke titik-titik lainnya dan personil mengalami kesulitan dalam memadamkan api, tapi akhirnya semuanya sudah berjalan dengan lancar aman terkendali," tandasnya. (*)

BACA JUGA: Calon DPD RI Benny Uzer Berpesan Kepada Mahasiswa Bangun Pola Pikir Kepempimpinan yang Bersumber Pada Nilai Pancasila